Secara umum, ponsel dual SIM GSM-GSM yang saat ini beredar di pasar dapat dibagi menjadi dua kategori. Yaitu, dual SIM single connection dan dual SIM dual connection. Hmm… apakah itu? Dual SIM single connection bermakna sebuah ponsel memiliki dua selot kartu SIM. Tak peduli kartu yang digunakan berukuran mini SIM, micro SIM, atau nano SIM, asalkan ada dua selot kartu SIM, berarti ia termasuk ponsel dual SIM.
Single connection berarti pada suatu waktu hanya ada satu nomor yang dapat dipakai bertelepon, baik melakukan panggilan keluar atau menerima panggilan masuk. Misalnya, pengguna sedang menelepon memakai nomor kedua. Bila teman pengguna menghubungi ke nomor pertama, penelepon akan mendapatkan notifikasi kalau nomor tujuan sedang tidak aktif.
Bagaimana kalau penelepon menghubungi nomor kedua? Bila pengguna telah mengaktifkan fitur nada sela (call waiting), pengguna bakal mendengar nada sela. Tut… tut… tut… atau sejenisnya. Sedangkan penelepon akan mendengar nada sambung. Mayoritas ponsel dual SIM yang sekarang dijual di pasar tergolong ponsel dual SIM single connection. Kalau disebutkan dengan istilah yang lebih komplet, namanya ponsel dual SIM, dual standby, single connection.
Jadi, ada dua selot kartu SIM, keduanya bisa siaga bersamaan, tetapi pada satu waktu hanya satu nomor yang dapat aktif bertelepon. Berlanjut ke kategori kedua, dual SIM dual connection. Itu berarti dua nomor bisa siaga bersamaan. Dua nomor juga siap dipakai bertelepon secara bersamaan. Sebut saja pengguna sedang berbincang dengan rekan kerja memakai nomor kedua.
Pada saat itu, keluarga pengguna menghubungi nomor pertama. Penelepon akan mendengar nada sambung, sedangkan pengguna mendengar nada sela. Di layar ponsel pengguna tersaji pula notifikasi panggilan masuk. Kalau mau, pengguna bisa menghentikan sementara percakapan di nomor kedua, lalu menerima panggilan masuk di nomor pertama. (hsw