Cara budidaya atau ternak cacing tanah tidaklah sulit dan juga tidak memerlukan biaya yang sangat tinggi,tentunya bagi anda yang jeli dapat memafaatkan hal ini sebagai Peluang usaha sampingan Rumahan yang menjanjikan.Pada postingan saya terdahulu saya pernah menulis cara berternak ikan cupang dan kali ini "Masterz Seo" akan membahas tentang cara berternak cacing tanah.
Cacing tanah merupakan bahan pakan
alternatif bagi ternak unggas dan ikan. Cacing tanah mengandung nilai
gizi yang sangat tinggi. Antara lain, protein 64-76, lemak 7-10 %,
energi 900-4100 kal, serta mineral, air, dan asam amino paling lengkap.
Penggunaan cacing tanah menjadi pakan ternak unggas dan ikan dapat
dilakukan dalam bentuk segar maupun tepung.
Agar
ketersediaan dan kebutuhan cacing tanah terpenuhi, seorang peternak
bisa membudidayakannya sendiri. Caranya: pertama, membuat kotak
pemeliharaan dengan ukuran sesuai kapasitas yang diinginkan. Kotak
pemeliharaan ini bisa dibuat dari kayu, plastik atau kaca.
Setelah itu, siapkan media hidup bagi cacing tanah.
Bahan yang dipakai untuk Budidaya Cacing Tanah adalah
campuran kompos dengan beberapa bahan organik (limbah pertanian, limbah
pasar). Masukkan bahan-bahan tersebut hingga mencapai ketinggian 15 cm.
Masukkan juga air secukupnya agar media hidup cacing tanah ini basah
dan gembur. Aduk semua bahan tersebut sampai tercampur merata, agar
terjadi proses fermentasi.Setelah empat minggu, campurkan kotoran hewan
ke dalamnya dengan perbandingan 70% media hidup dan 30% kotoran hewan.
Kapur bisa ditambahkan sebanyak 1% dari media hidup untuk mendapatkan pH
netral. Media sudah dianggap cocok apabila pH nya mencapai 6,0 – 7,2 ;
tingkat kelembaban 15 – 30 % dan suhu antara 15 – 25Âșc.Kemudian masukkan
cacing tanah ke dalamnya. Cacing yang dimasukkan seberat media hidup
yang telah disediakan. Bila medianya mencapai 2 kg, maka cacing yang
dimasukkan ke dalamnya juga 2kg.Untuk menghindari kekeringan, permukaan
media dilapisi plastik, karung, atau bahan lain yang tidak tembus
cahaya. Agar bisa hidup dan berkembang dengan baik, setiap hari cacing
harus mendapat suplai makanan yang dibutuhkan. Makanan tersebut berupa
kotoran hewan, baik kotoran sapi, kambing atau ayam. Banyaknya makanan
yang dibutuhkan adalah seberat cacing yang dimasukkan ke dalam kotak
pemeliharaan. Jika berat cacing mencapai 2 kg, maka pakan yang diberikan
juga 2 kg.
Sebelum dimasukkan ke dalam kotak
pemeliharaan, pakan cacing harus dijadikan bubuk atau bubur. Untuk
bubur, perbandingan air dengan pakan adalah 1:1, setelah dicapur, bahan
itu diaduk hingga rata. Bubur pakan ditaburkan secara merata di atas 1/3
bagian permukaan media hidup cacing tanah.
- Hama dan Cara Panen cacing tanah
Selama proses pengembang biakan,
terdapat beberapa hama dan musuh cacing tanah yang harus diwaspadai.
Antara lain: semut, kumbang, burung, kelabang, lipan, lalat, tikus,
katak, tupai, ayam, itik, ular, angsa, lintah, dan kutu. Untuk itu,
lubang tempat pemeliharaan harus selalu tertutup. Bahan yang baik
digunakan sebagai penutup adalah kawat kasa. Karena kawat kasa juga
menjamin berlangsungnya proses pergantian udara tetap berjalan dengan
baik. Selain itu, untuk mencegah serangan semut, di sekitar kotak
pemeliharaan diberi air secukupnya (dirambang).
Setelah 2,5 – 3 bulan, cacing sudah mulai bisa dipanen. Ditandai banyaknya kascing (kotoran cacing) dan kokon (kumpulan telur cacing)(. Sebagian cacing dewasa hendaknya disisakan untuk digunakan menjadi bibit.
Panen cacing dapat dilakukan dengan
beberapa cara. Salah satunya adalah menggunakan alat penerangan seperti
petromaks, lampu neon atau bohlam. Cahaya yang dihasilkan oleh lampu mengundang
cacing untuk berkumpul di bagian atas media. Setelah itu, cacing
tinggal diambil dan dipisahkan dari medianya. Cara lain adalah
membalikkan kotak pemeliharaan, dan memisahkannya dari media hidup
cacing.
Setelah cacing dipanen, sebagian cacing dewasa dan kokon (telur cacing) masing-masing dimasukkan
ke dalam media hidup yang baru secara terpisah. Telur-telur cacing
tanah ini akan segera menetas dalam tempo 14-21 hari. Setelah itu,
pemeliharaan dilakukan seperti awal budidaya.
Selain cacing, budidaya cacing
tanah juga menghasilkan kascing, yang berbentuk butiran, berserat dan
berwarna kehitaman. Umumnya kascing ini berada di permukaan sekitar
sarang. Kascing mengandung mikro organisma, mineral anorganik dan bahan
organik yang bermanfaat bagi tanaman. Kascing ini bisa dimanfaatkan
sebagai pupuk organik. Keunggulan pupuk kascing antara lain, mampu
menetralisir kelebihan zat asam dalam tanah, menjadikan tanah lebih
gembur dan tidak cepat padat.